Peran UMKM dalam perekonomian Indonesia sangat penting dan dapat dilihat dari kemajuan Indonesia saat ini. Naik atau turunnya pertumbuhan ekonomi di Indonesia dipengaruhi oleh berbagai faktor, antara lain keterlibatan UMKM.
Sesuai dengan UUD 1945 pasal 33 ayat 4, UMKM merupakan bagian dari perekonomian nasional yang mandiri dan memiliki potensi besar untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan UMKM memiliki peran yang signifikan dalam pertumbuhan ekonomi negara.
Berdasarkan informasi Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Kemenkop UKM) pada Maret 2021, jumlah pelaku UMKM di Indonesia mencapai 64,2 juta dengan kontribusi terhadap produk domestik bruto (PDB) sebesar 61,07% atau Rp. 8.573,89 triliun. . UMKM mampu menyerap 97% dari total tenaga kerja dan mampu menghimpun hingga 60,42% dari total investasi di Indonesia.
Tingginya jumlah UMKM di Indonesia tidak lepas dari berbagai tantangan di negeri ini yang mendorong perubahan pola konsumsi barang dan jasa menjadi momentum percepatan transformasi digital. Peran penting UMKM dalam perekonomian Indonesia antara lain:
Sebagai salah satu pilar perekonomian Indonesia, UMKM memiliki peran yang cukup signifikan, yaitu sebagai berikut:
1. UMKM telah memberikan kontribusi yang besar terhadap PDB Indonesia yaitu sebesar 61,97% dari total PDB nasional atau setara dengan Rp. 8.500 triliun pada tahun 2020.
2. UMKM telah berhasil menyerap tenaga kerja dalam jumlah yang besar yaitu sekitar 97% dari daya serap dunia usaha pada tahun 2020. Besarnya jumlah UMKM berbanding lurus dengan penyebaran kesempatan kerja di Indonesia sehingga UMKM memiliki peran utama dalam penyerapan tenaga kerja di Indonesia.
3. UMKM menyerap kredit terbesar di tahun 2018 sekitar Rp. 1 triliun.
Menurut Tulus Tambunan dalam bukunya yang berjudul Usaha Mikro, Kecil dan Menengah di Indonesia, ada beberapa alasan yang menyatakan pentingnya UMKM bagi perekonomian nasional, seperti:
– Jumlah UMKM sangat besar dan tersebar di perkotaan dan pedesaan bahkan di pelosok.
– UMKM tergolong sangat padat karya, memiliki potensi besar untuk pertumbuhan kesempatan kerja dan peningkatan pendapatan.
– Banyak UMKM di sektor pertanian yang secara tidak langsung mendukung pembangunan.
– UMKM membantu dalam menampung banyak pekerja yang memiliki tingkat pendidikan rendah.
– Dalam kondisi krisis ekonomi, UMKM mampu bertahan, seperti yang terjadi pada tahun 1997 atau 1998.
– Menjadi titik awal mobilitas investasi di pedesaan sekaligus sebagai wadah peningkatan kemampuan wirausahawan.
– Menjadi alat untuk mengalihkan pengeluaran konsumsi penduduk pedesaan menjadi tabungan.
– UMKM mampu menyediakan kebutuhan yang relatif murah.
– Melalui berbagai jenis investasi dan investasi, UMKM mampu dan cepat beradaptasi dengan perkembangan zaman.
– Memiliki tingkat fleksibilitas yang tinggi.
Karena kepentingan ini, masyarakat diharapkan mendaftarkan UMKM nya agar resmi diakui pemerintah. Ada tiga peran UMKM atau kontribusi UMKM terhadap perekonomian Indonesia, antara lain sebagai sarana pemerataan tingkat ekonomi masyarakat miskin, sarana pengentasan kemiskinan, dan sarana penghasil devisa bagi negara.
Memang UMKM menyumbang devisa bagi negara karena pasarnya tidak hanya menjangkau nasional tetapi juga luar negeri.